Yayasan Ume Daya Nusantara (UDN) telah menjalankan program pendampingan masyarakat yang didanai oleh Pemerintah Australia selama dua tahun terakhir sejak 2021-2022. Selama program pendampingan ini banyak kegiatan yang melibatkan masyarakat lintas sektor.
Program pertama, UDN menjalankan program pendampingan pemulihan di bidang ekonomi pasca Pandemi melalui Revitalisasi Desa Wisata yang Inklusi. Program ini dibentuk beberapa Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang Inklusi, terdiri dari semua lapisan masyarakat termasuk Lansia dan disabilitas. Program ini dijalankan di 2 Kabupaten yakni 3 desa dan 1 Kelurahan di Kabupaten Sumba Timur, 2 desa dan 1 Kelurahan di Kabupaten Kupang.
Program kedua, UDN menjalankan Program INKLUSI. Program ini juga merupakan program yang didanai oleh Pemerintah Australia dan merupakan program kerjasama dengan Yayasan BaKTI. Program ini fokus pada peningkatan kapasitas kelompok rentan dalam perannya dalam masyarakat. Program ini dilaksanakan di 15 Desa di Kabupaten Kupang.
Kedua program yang dijalankan ini, GEDSI (Gender, Equality, Disability and Social Inclusion) menjadi isu utama yang dibawa UDN. Alasan utama GEDSI menjadi fokus utama dari UDN adalah karena isu GEDSI merupakan pintu masuk menuju sebuah parktek kehidupan yang adil.
Kenyataan bahwa mayoritas masyarakat patrilineal telah menghilangkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan keluarga, dan keterwakilan atas disabilitas dan lansia dalam pengambilan keputusan bahkan keputusan tentang kebutuhan mereka di forum desa kerap manyangkal keberadaan kaum rentan sebagai invidu yang punya hak juga dalam memutuskan. Dengan GEDSI, masyarakat rentan setidaknya bisa memiliki kesempatan untuk mendapatkan peran dalam sebuah satuan masyarakat paling kecil yaitu keluarga.
UDN menyadari betul bahwa peningkatan kapasitas merupakan salah satu cara untuk meningkatkan peran setiap orang. Pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kapasitas dilakukan agar kaum rentan juga bisa meningkatkan kapasitas dirinya.
Salah satu peningkatan kapasitas yang menjadi fokus peningkatan peran masyarakat rentan adalah peningkatan ekonomi keluarga oleh kaum rentan. UDN memandang Peningkatan ekonomi kaum rentan sebagai sebuah cara agar keum rentan bisa meningkatkan peran dirinya di tingkat masyarakat keluarga.
Dengan peningkatan finansial kaum rentan telah berperan juga meningkatkan ekonomi keluarga. Umumnya yang lebih banyak terlibat dalam peningkatan kapasitas ekonomi adalah ibu-ibu, remaja perempaun, lansia, disabilitas dan kelompok rentan lainnya.
Selama 2 tahun terakhir telah banyak peningkatan kapasitas dibidang ekonomi yang telah dilakukan oleh UDN. Pada program pertama, usaha peningkatan ekonomi kaum rentan dilakukan dengan melibatkan kaum rentan dalam kegiatan Pokdarwis di Desa Wisata.
Selain itu kelompok rentan juga dilibatkan dalam pelatihan peningkatan ekonomi lain seperti pembuatan barang bernilai ekonomi dar pemanfaatan sampah, pelatihan merajut, pelatihan menenun, pelatihan menjadi pemandu wisata dan menyediakan tempat usaha di kawasan wisata desa.
Pada program kedua bersama BaKTI, kelompok rentan yang ada di desa telah dilibatkan dalam Kelompok Pemerhati Desa, berbagai peningkatan kapasitas lain. Salah satu kegiatan peningkatan kapasitas yang sedang dilakukan adalah Pendampingan Untuk Penulisan Kreatif Dan Pengelolaan Website Untuk Penggerak Perubahan Sosial.
Program-program yang dijalankan UDN masih berlanjut. Beberapa bisa dikatakan sukses dijalankan namun beberapa masih butuh perbaikan dalam menjalankannya. Usaha menciptakan kaum rentan mandiri secara finansial bukanlah hal yang mudah.
Perubahan pola pikir dan kemauan masyarakat itu sendiri dibutuhkan untuk menciptakan kehidupan kaum rentan yang lebih baik. Kerjasama semua pihak tentu dibutuhkan terlebih dalam melihat program yang dibawa UDN sebagai jalan untuk meningkatkan peran kelompok rentan dalam pembangunan.
Prinsip “No one left behind” diharapkan bukan lagi sekedar semboyan perubahan semata namun lebih merupakan kesadaran akan keadilan dari setiap individu penerima manfaat.