POS-KUPANG.COM, OELAMASI – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kupang bersama Yayasan Ume Daya Nusantara (UDN) melakukan kampanye memperingati hari 16 HAKTP dan Hari-AIDS sedunia dengan melaksanakan aksi bersama di Desa Batuinan Kecamatan Semau.
Kampanye ini fokus pada isu stop kekerasan terhadap perempuan dan penghapusan stigmatisasi HIV-AIDS berlangsung pada Sabtu 25 November 2023 kemarin.
Ini merupakan bagian dari kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) yang dimulai dari tanggal 25 November sampai 10 Desember.
Isu yang jarang dibahas di tingkat Desa maupaun Kecamatan ini mengundang antusiasme masyarakat Kecamatan Semau.
Kurang lebih 150 orang masyarakat dan bagian pemerintah desa dari Hansisi, Uiasa, Huilelot, Letbaun, Bokunusan dan Batuinan ikut hadir disana.
Peserta yang hadir mewakili unsur lansia, pemuda, perempuan, penyandang disabilitas, tokoh agama dan tokoh adat.
Kegiatan yang berlokasi di kawasan wisata desa Batuinan terlihat santai namun serius karena topik yang disampaikan merupakan isu yang jarang dibahas di Kecamatan maupun di tingkat desa.
Camat Semau Marthen K Timate menilai kampanye ini membuka kesempatan bagi mereka untuk berkomitmen mendukung Semau sebagai kecamatan yang ramah terhadap kelompok rentan.
Wakil Direktur UDN Simon Sadi Open lewat aksi ini mengajak pemerintah desa dan kecamatan untuk menjadikan momentum 16 HAKTP sebagai media publikasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman mereka terkait dengan UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dan kepedulian kepada perempuan, anak, disabilitas, ODHA dan kelompok rentan lainnya yang ada di kecamatan Semau.
Dala kampanye ini, Frida Roman salah satu pentolan UDN yang hadir sebagai narasumber menjelaskan sekilas tentang UU TPKS dan jenis kekerasan yang diatur didalam UU tersebut.
Dia menjelaskan dalam menangani kasus kekerasan seksual, Pemerintah Kabupaten Kupang juga sangat peduli dengan isu ini dan salah satu bentuk komitmen adalah dengan pembentukan UPTD PPA yang tersedia di Oelamasi.
Sementara Moudy Taopan selaku Direktur PKBI menyampaikan isu terkait dengan kenali dan cegah HIVAids.
Dia mengungkapkan pada tahun 2023 di Kupang ada 2.455 yang berani melakukan tes HIV dan hasilnya ada 26 orang yang terdeteksi HIV dan 2 orang positif AIDS karena terlambat untuk deteksi secara dini.
“Virus HIV dapat ditekan kalau ditangani secara dini sehingga tidak sampai pada Aids. Namun masih banyak masyarakat yang belum berani untuk memeriksa, sementara jika terdeteksi secara dini dapat menekan virus untuk berkembang,” terangnya.
Moudy juga menjelaskan ada suami istri yang terinveksi HIV, karena ditangani secara dini, anak yang dilahirkan tidak terinfeksi.
Untuk pengobatannya saat ini obat untuk sudah ada namanya ARV (Antiretroviral), obat ini diminum seumur hidup oleh orang-orang HIV dan dapat diperoleh secara gratis di Rumah sakit W.Z Yohanes. (ary)
sumber : https://kupang.tribunnews.com/2023/11/29/16-hari-kampanye-haktp-warga-semau-antusias-wujudkan-kecamatan-ramah-gedsi