NTTHits.com, Kupang – Tergabung dalam tujuh lembaga masyarakat sipil Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal mengelar Kampanye dan Talkshow Migrasi Aman dengan topik Pekerja Migran dan HIV-AIDS sebagai bagian dari aksi Hari AIDS sedunia yang diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Desember.
“Kami mengangkat topik tentang Pekerja Migran dan HIV-AIDS, karena kita tahu bersama HIV-AIDS sangat dekat dengan pekerja Migran,”kata Direktur Yayasan Kesehatan untuk Semua, Mansetus Balawala, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 23 November 2023.
Menurut dia, tema tersebut menjadi penting karena sejarahnya, pada tahun 1997 kasus HIV-AIDS pertama di NTT, justru ditemukan pada pekerja migran Flores Timur. selain itu, berdasar dari diskusi-diskusi bersama komunitas pekerja migran yang kembali ke tanah air bercerita bahwa ketika berada di negara tujuan, mereka selalu mengunjungi lokalisasi yang membangun kesan pekerja migran berperilaku resiko terhadap penularan HIV-AIDS.
“Dari diskusi-diskusi ini yang membuat kami berinisiatif mengelar kampanye bersama dan talkshow sebagai bentuk edukasi dan sosialisasi,”tambah Mansetus.
Sementara itu, koordinator Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kupang, Amran mengatakan, PKBI lebih fokus pada hak anak anak yang berhadapan dengan hukum, anak sedang menjalani masa pidana, sebagai bentuk perhatian bagi hak anak yang harus dipenuhi.
“Menyongsong 16 HAKTP, PKBI sebagai mitra inklusi keberadaan PKBI untuk memenuhi hak hak dasar anak yang tidak dipenuhi,”kata Amran.
Menurut dia, dalam rangkaian acara HAKTP, PKBI Kupang menghadirkan empat kegiatan dengan dua topik besar yakni HIV-AIDS dan Kekerasan Seksual sebagai upaya edukasi bagi anak-anak yang akan dilaksanakan di SMA 1 Kupang Timur karena faktanya dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) mayoritas pelaku adalah akibat dari hubungan seksual beresiko.
“Kehadiran kami salah satu tujuannya untuk menyampaikan keberadaan undang undang TPKS yang hari ini ada sehingga kesadaran anak bahwa mereka juga rentan berhadapan dengan hukum sudah tertanam dari usia sekolah,”tambah Amran.
Dalam rangka memperingati Hari AIDS sedunia yang juga merupakan bagian program Inklusi 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP), YKS yang juga tergabung bersama dalam tujuh lembaga masyarakat sipil diantaranya Yayasan Bumi Lestari (Sumba Timur), Perkumpulan Pendidikan Penguatan Kepemimpinan Perempuan dan Masyarakat (PeKa – PM) Kabupaten Kupang, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kupang, Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas untuk Inklusi (Garamin NTT), Rumah Perempuan Kupang dan Yayasan Ume Daya Nusantara (UDN) Kupang, melakukan berbagai rangkaian acara diantaranya kampanye bersama sebagai gerakan kemitraan dengan isu dan mandat yang berbeda-beda yang peduli terhadap perempuan, disabilitas,Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) dan kaum rentan dengan mengusung tema besar “Kenali Hukumnya Lindungi Korbannya”.
Momentum HAKTP juga menjadi wadah bagi Kelompok masyarakat dan organisasi masyarakat sipil di NTT secara bersama mendorong implementasi undang-undang (uu) Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) di daerah masing-masing dan memastikan pemenuhan hak korban. (*)