NTTHits.com, Kupang – Yayasan Ume Daya Nusantara (UDN) Kupang, Nusa Tenggara Timur bersama INKLUSI, Kemitraan Austalia -Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif dan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) mengelar penguatan kapasitas forum media dan jurnalis dalam isu Perempuan, Anak, Disabilitas dan Inklusi Sosial (PADI).
Pentingnya peran jurnalis dari berbagai media massa di NTT yang berprespektif gender sebagai ruang percakapan publik yang seharusnya selalu berpihak pada kepentingan umum yang didalamnya termasuk PADI atau Gender, Disabilitas, Sosial Inklusi (GEDSI) melalui pemberitaan yang mendidik dan beretika agar mampu menggugah perhatian pemerintah dalam berbagai kebijakan yang berkeadilan.
“Melalui kegiatan ini, peran jurnalis dalam isu PADI dapat membantu mengadvokasi lewat pemberitaan agar pemerintah dapat aware dalam membuat kebijakan yang tepat sasaran dan berkeadilan,”kata Koordinator Program Yayasan Ume Daya Nusantara NTT, Ristha Damaris, saat membuka kegiatan penguatan kapasitas Forum Media dan Jurnalis, Kamis, 19 Oktober 2023.
Wakil Direktur Yayasan Ume Daya Nusantara, Simon Sadi Open, mengatakan, penguatan kapasitas bagi forum media dan jurnalis bertujuan agar menyatukan perspektif kesetaraan sekaligus meningkatkan daya analisis pemberitaan-pemberitaan yang bias Gender, Disabilitas, Sosial Inklusi.
“Penguatan kapasitas bagi forum media dan jurnalis bertujuan agar menyatukan perspektif kesetaraan isu GEDSI, sehingga media menjadi corong dalam memberi perhatian yang spesifik,”kata Simon.
Fasilitator Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) Makassar, Komarudin Azis, mengatakan, jurnalis dan forum media memiliki peran penting dan efektif dalam menyuarakan dan menyebarluaskan isu GEDSI atau PADI, sehingga perlu adanya persamaan perspektif dan pedoman jurnalistik pemberitaan serta kemampuan menganalisis tulisan bias perempuan dan gender, bias anak, bias disabilitas untuk mengawal isu GEDSI yang berpihak pada kelompok minoritas, rentan dan marginal.
“Peran jurnalis sangat penting dan efektif menyuarakan isu – isu GEDSI atau PADI, sehingga kepekaan gender dan tulisan bias tidak menyimpang dalam memberitakan suatu informasi atau pesan bagi publik,”tutup Komarudin.
Kegiatan peningkatan kapasitas forum media dan jurnalis digelar selama dua hari sejak 19-20 Oktober 2023, dengan melibatkan para jurnalis dari berbagai media massa diantaranya media cetak, online, radio, televisi dengan menggunakan panduan jurnalis berprespektif gender, disabilitas dan inklusi sosial. (*)
Editor : Lidya Radja