NTTHits.com, Kabupaten Kupang – Yayasan Ume Daya Nusantara (UDN) menginisiasi kegiatan sosialisasi kesehatan reproduksi dan kesetaraan gender bagi para remaja usia sekolah bertempat di aula SMAK Kasih Karunia, Desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Edukasi bagi para remaja tersebut dalam rangka memperingati hari Perempuan Internasional sekaligus sinergitas program bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) dan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda).
“Memperingati hari perempuan internasional, kami mau mengajak dan mengedukasi anak-anak remaja usia sekolah, untuk mengetahui apa itu kesehatan reproduksi dan kesetaraan gender,”kata Koordinator Program Manager UDN Kupang, Damaris Tnunay, saat kegiatan sosialisasi, Sabtu, 9 Maret 2024.
Menurut dia, kesehatan reproduksi masih menjadi hal yang tabu untuk di bicarakan atau didiskusikan, sehingga dengan digelarnya sosialisasi tersebut menjadi bentuk edukasi guna memberi pemahaman yang benar.
Sedangkan sasaran sosialisasi menyasar remaja, agar sejak dini remaja mendapat pemahaman yang benar dan baik, sehingga berbekal pengetahuan yang benar maka angka ibu melahirkan masih usia anak dapat ditekan oleh pihak-pihak terkait diantaranya pemerintah, sekolah, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
“Kasus ibu melahirkan masih berusia anak cukup tinggi di Kabupaten Kupang yakni 53/1000 anak, jika tidak segera diatasi tentu akan menyumbang tingginya angka stunting,”tambah Damaris
Kepala Bappeda Kabupaten Kupang, Juhardi Selan, mengatakan, penguatan kesehatan untuk penyelesaian masalah stunting di prioritaskan pada remaja putri, Ibu Hamil (Bumil) dan balita stunting menjadi strategi pembangunan tahun 2024.
Sehingga melalui momentum peringatan Hari Perempuan Internasional menjadi wadah sinergitas program dengan sosialisasi kesehatan reproduksi agar semua remaja memahami tentang hal mana yang berkaitan erat dengan kesehatan reproduksi.
“Ada banyak hal yang harus kita selesaikan, tapi kita mulai dari strategi pertama adalah informasi dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dapat diketahui semua remaja di Kabupaten Kupang,”kata Juhardi.
Kepala Dinas (Kadis) P2KB3A Kabupaten Kupang, dr. Tjokorda Febriana Swastika dalam kegiatan tersebut mengatakan, pentingnya edukasi tentang kesehatan reproduksi bagi remaja. Hal ini guna memberikan pengetahuan tentang fungsi, peran dan sistem organ reproduksi sehingga remaja dapat berperilaku sehat dan bertanggungjawab berkaitan dengan aktifitas organ reproduksinya.
“Ini sangat penting, para remaja sangat tertarik karena bisa mendapat ilmu sehingga mereka mengetahui dan berhati-hati menjaga sistem reproduksinya,”kata dr. Tjokorda.
Edukasi mengenai kesehatan reproduksi remaja merupakan hal yang penting dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja tentang isu-isu yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi mereka.
Pendidikan seksual yang komprehensif dan berbasis fakta dapat membantu remaja memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, menghindari risiko penyakit menular seksual, dan mengambil keputusan yang bijak terkait dengan hubungan dan seksualitas Sekaligus pengetahuan risiko pernikahan dini pada remaja usia 13-19 tahun menunjukkan bahwa pernikahan dini merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam konteks kesehatan reproduksi remaja. (*)
Editor : Bobby Bryan Anoit